RESUME
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Study Islam yang Dibimbing oleh
Bpk. Khusna Amal
Disusun Oleh:
Deni Kristiawan
Nim : ( 082 091 032 )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
JEMBER
2010
DAFTAR ISI
1. DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………..2
2. BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….3
3. BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………4
A. Kerajaan turki usmani ……………………………………………………………………………..4
- Sejarah berdirinya turki usmani…………………………………………………….…..4
- Raja – raja turki usmani…………………………………………………………….……….4
- Kemajuan turki usmani………………………………………………………………………6
B. Kerajaan safawi………………………………………………………………………………………..
C. Kerajaan mughol………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
MASA TIGA KERAJAAN BESAR
( 1500 – 1800 M )
Setelah khilafah abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara mongol, kekuatan politik islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayahnya tercabik – cabik dalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lainnya bahkan saling memerangi. Beberapa peninggalan budaya dan peradaban islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa mongol itu. Namun kemalangan tidak berhenti sampai disitu. Timur lenk, sebagaimana telah disebutkan, menghancurkan pusat – pusat kekuasaan islam yang lain.
Keadaan politik umat islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar, yaitu : usmani di turki, mughol di india, dan safawi di Persia. Kerajaan usmani, disamping yang pertama berdiri, juga yang terbesar dan paling lama bertahan dibanding dua kerajaan lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerajaan usmani.
1. Sejarah berdiri.
Pendiri kerajaan ini adalah usman yang berbangsa turki dari kabilah oghuz yang mendiami daerah mongol dan daerah utara negeri cina. Dalam jangka waktu kira – kira tiga abad, mereka pindah ke Turkistan kemudian Persia dan irak. Mereka masuk islam sekitar abad kesembilan atau kesepuluh, ketika mereka menetap di Asia Tengah. Dibawah tekanan serangan-serangan Mongol pada abad ke 13, mereka melarikan diri ke daerah barat dan mencari tempat pengungsian ditengah-tengah saudara-saudara mereka, orang-orang Turki Seljuk, di dataran tinggi Asia Kecil. Di sana, di bawah pimpinan Ertoghrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alauddin II, Sultan Seljuk yang kebetulan yang sedang berperan melawan Bizantium. Berkat bantuan mereka, Sultan Alauddin mendapat kemenangan. Atas jasa baik itu, Alauddin menghadiahkan sebidang tanah di Asia Kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak itu, mereka terus membina wilayah barunya dan memilih kota Syukud sebagai ibu kota.
Ertoghrul meninggal dunia tahun 1289 M. dan kepemimpinannya dilanjutkan oleh putranya, usman. Usman inilah yang dianggap sebagai pendiri kerajaan usmani. Dan usman memerintah pada tahun 1290 M – 1326 M. awalnya usman berasal dari kerajaan Seljuk yang dipimpin oleh sultan alauddin II dan ia banyak berjasa dengan keberhasilannya menduduki benteng – benteng bizantium yang letaknya dekat dengan kota broessa. Pada tahun 1300 M, bangsa mongoll menyerang kerajaan Seljuk dan sultan aluddin pun terbunuh. Kemudian kerajaan Seljuk terpecah – pecah dalam kerajaan kecil. Pada saat itu usman memerdekakan diri dan menyatakan kemerdekaannya serta mempunyai kekuasaan penuh atas daerah yang didudukinya. Sejak itulah, kerajaan usmani dinyatakan berdiri, penguasa pertama adalah usman yang sering disebut sebagai usman I.
2. Raja – raja
1. Usman I.
Setelah memproklamasikan dirinya sebagai padisyah al usman ( raja besar keluarga usman ) tahun 699 H ( 1300 M ), kemudian memperluas daerah kekuasaannya sampai perbatasan bizantium dan menaklukkan kota broessa tahun 1317 M, kemudian pada tahun 1326 M dijadikan sebagai ibu kota kerajaan.
2. Orkhan.
Orkhan memerintah pada tahun 726 – 761 H/1326 – 1359 M, dan ia sampai menaklukkan azmir ( smirna ) tahun 1327 M, thawasayanli tahun 1330 M, uskandar 1338 M, Ankara 1354 M, dan galipolli 1356 M, daerah in ada dibagian benua eropa yang pertama kali diduduki oleh kerajaan usmani.
3. Murad I.
Berkuasa pada tahun 761 – 789 H / 1359 - 1389 M di masa beliau ada penstabilan keamanan dalam negeri dan perluasan darah ke benua eropa dan berhasil menklukkan Adrianople yang kemudian dijadikan sebagai ibu kota kerajaan yang baru, Macedonia, sopia salonia, dan seluruh wilatah bagian utara yunani. Karena adanya ekspansi paus merasa cemas kemudian ia mengobarkan semangat perang dan dihimpunnya sekutu eropa untuk memukul mundur Turki Usmani tang dipimpin oleh sijisman, raja Hongaria.
4. Sultan Bayazid I (1389 – 1403 M)
Sebagai pengganti Murad I ia dapat menghancurkan pasukan sekutu Kristen eropa tesebut. Ekspansi kerajaan Usmani sempat terhenti ketika ekspansi diarahkan ke Konstantinopel tentara mongol yang dpimpin oleh Timur lenk melakukan serangan ke asia kecil. Pertempuran terjadi di Ankara (1402 M) tentara Turki Usmani mengalami kekalahan Bayazid I dan iMusa (puteranya) tertawan dan wafa dalam penjara (1403 M) atas kekalahan Bayazid membawa dampak yang buruk bagi kerajaan Usmani banyak wilayah yang memisahkan diri seperti Serbia dan Bulgaria. Tidak hanya itu putera -puteranya saling berebut kekuasaan.
5. Sultan Muhammad I (1403 – 1421 M)
Pada masa pemerintahannya suasana buruk telah berakhir karena ia berusaha keras menyatukan negaranya dan mngembalkan kekuatan dan kekuasan seperti sediakala.
Turki Usmani dapat melepas diri dari kekuasaan Mongol karena pada saat itu Timur Lenk meninggal (1405 M) serta kesultanan Mongol terpecah dan putera-puteranya saling berselisih.
6. Murad II (1421 – 1451 M)
7. Muhammad II / Muhammad al – fath ( 1451 – 1484 M ).
Turki usmani mencapai puncak kejayaannya pada masa ini, dan dapat mengalahkan bizantium dan konstantinopel ( 1453 M ).
8. Salim I ( 1512 – 1520 M ).
Ekspansinya dialihkan kearah timur dengan menaklukkan Persia, syiria, dan dynasty mamalik di mesir.
9. Sulaiman al – qonuni ( 1520 – 1566 M ).
Ekspansinya ke wilayah sekitar kerajaan turki usmani, dengan menundukkan irak, belgrado, pulau rodhes, tunis, Budapest, dan yaman. Pada masa ini cukup luas wilayahnya sampai asia kecil, Armenia, irak, Syria, hijaz, dan yaman di asia, mesir, libia, tunis, al jazair di afrika, Bulgaria, yunani, Yugoslavia, Albania, hongaria, dan Rumania di eropa.
3. Kemajuan – kemajuan turki usmani.
1. Bidang militer dan pemerintahan.
a. Pengorganisasian dengan baik dan teratur ketika terjadi kontak senjata dengan eropa. Meliputi taktik, strategi pertempuran,
b. Bangsa – bangsa non – turki dan anak – anak Kristen diasramakan dan dididik dalam suasana islami sebagai pasukan militer.
c. Program yang telah dicanangkan ternyata membuahkan hasil yang signifikan terbukti ditandai dengan terbentuknya kelompok militer baru yang disebut jenissari atau inkisyariah. Pasukan inilah yang mengubah Negara usmani menjadi mesin perang yang paling kuat.
d. Adanya bentukan militer pemerintah pusat yang disebut tentara thaujiah.
e. Angkatan laut juga dibenahi karena sangat berfungsi penting dalam ekspansi wilayah yang didorong oleh tabiat orang turki yang berjiwa militer, disiplin, dan patuh pada peraturan yang merupakan warisan dari nenek moyangnya.
f. Jaringan pemerintah yang teratur dan pemerintah bertindak tegas, struktur pemerintah adalah yang tertinggi yang dibantu shodrul a’dzom ( perdana mentri ), yang membawai pasya ( gubernur ), gubernur mengepalai daerah tingkat I yang membawai seorang al – zanaziq, atau al ‘alawiyah ( bupati ).
g. Di masa sulaiman I, disusun kitab undang – undang ( qonun ), yang diberi nama multaqo al abhur, yang menjadi pegangan hokum kerajaan turki usmani. Karena jasa sulaiman I yang amat berharga ini, diujung namanya ditambah gelar al – qonuni.
2. Bidang ilmu pengetahuan dan budaya.
Kebudayaan turki usmani berasal dari Persia, bizantium, dan arab. Dari kebudayaan arab, mereka menyerap ajaran – ajaran etika, dan tata krama dalam istana raja – raja. Dari kebudayaan bizantium, mereka mengambil tentang urusan pemerintahan dan kemiliteran. Dari kebudayaan arab, mereka mengambil ajaran – ajaran tentang prinsip – prinsip ekonomi, social, kemasyarakatan, dan keilmuan. Dalam bidang ilmu pengetahuan mereka tidak terlalu menonjol, sedangkan peradaban terlihat maju dalam bidang arsitektur terbukti dengan adanya bangunan – bangunan yang megah, seperti : masjid al – muhammadi/ masjid jami’ sultan Muhammad al faith, masjid agung sulaiman, dan masjid abi ayub al anshory.
Pada masa sulaiman banyak dibangun sekolah – sekolah, rumah sakit, gedung, makam, jembatan, saluran air, vila dan pemandian umum. Tercatat 235 buah dari bangunan itu dikoordinatori oleh sinan, seorang arsitek asal Anatolia.
3. Bidang kegamaan.
Agama dilingkungan turki usmani merupakan peranan yang sangat penting dalam lapangan social dan politik. Dan sangat terikat dengan syari’at sehingga fatwa ulama’ menjadi hokum yang berlaku.
Tarekat juga mengalami kemajuan, terbukti dengan adanya 2 tarekat yang terkenal : tarekat bektasyi, dan tarekat maulawy. Keduanya banyak dianut oleh golongan sipil dan militer.
Tentang kajian – kajian keislaman kurang berarti karena penguasa sangat fanatic kepada salah satu madzhab saja. Seperti sultan abdul hamid II, ia begitu fanatic terhadab madzhab al asy’ary oleh karena itu ijtihad kurang berkembang. Ulama’ hanya menulis syarah dan hasyiah saja terhadap karya – karya ulama’ klasik, tanpa adanya mengarang buku dengan tangannya sendiri.
B. Kerajaan safawi di Persia( 82 tahun ).
a. Sejarah berdiri.
Ketika kerajaan usmani telah mencapai puncak kejayaannya atau kemajuannya. Barulah kerajaan safawi ini berdiri yang perkembangannya sangat cepat ,terbukti dengan adanya keberanian untuk mengadakan bentrok dengan kerajaan tirki usmani. Madzhab yang dianutnya adalah syi’ah sebagai madzhab Negara.
Kerajaan safawi berasal dari sebuah geaakan tarekat yang berdiri di kota Ardabil ( Azerbaijan ). Tarekat ini di beri nama tarekat safawiyah, yang berdiri hampir bersamaan dengan berdirinya kerajaan usmani.
Nama tarekat safawiyah diambil dari nama pendirinya, yaitu safi’ al din ( 1252-1334 ) dan nama safawi it uterus dipertahankan sampai menjadi gerakan politik serta sampai menjadi nama sebuah kerajaan.
Safi’ al din adalah keturunan dari imam syi’ah yang keenam, musa al kazdim. Gurunya bernama syaikh taj al – din Ibrahim zahidi ( 1216-1301 M ) yang terkenal dengan julukan zahid al ghilani, karena prestasi dan ketekunannya dalam menjalani kehidupan tasawuf. Kemudian safi’ al din diambil menantu oleh gurunya tersebut. Safi’ al din mendirikan tarekat safawiyah menggantikan gurunya yang telah wafat ( 1301 M ). Awalnya tujuan gerakan tasawuf safawiyah bertujuan memerangi orang – orang ingkar, ahli – ahli bid’ah, safi’ al din mengubah bentuk yang asalnya pengajian tasawuf murni yang sifatnya local, menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, syiria, dan anatoli. Di luar Ardabil, safi’ al din menempatkan seorang wakil untuk memimpin murid – muridnya yang biasa disebut dengan kholifah.
Suatu ajaran biasanya, jika telah berkembang pesat dan menjadi mayoritas dan banyak pengikutnya serta sangat fanatic cenderung merasa ingin berkuasa. Karena itu, lama – kelamaan para muridnya menjadi tentara yang teratur, fanatic dalam kepercayaan, dan menentang setiap orang yang bermadzhab selain yang dianutnya.
Setelah ada pergantian kepemimpinan apalagi pada masa kepemimpinan juneid ( 1447-1460 M ), ruang gerak dinasti safawi mulai diperluas dengan memasuki arena politik dalam kegiatan keagamaan. Karena adanya perluasan ini, maka timbullah konflik antara juneid dan kara koyunlu
( domba hitam ), salah satu pemimpin berbangsa turki yang berkuasa di wilyah tersebut.
Akhirnya juneid kalah dan di asingkan ke suatu tempat, di tempat ini ia mendapat perlindungan dari penguasa diyar bakr, AK Koyunlu ( domba rutih ) juga bangsa turki, ia tinggal di istana Uzun Hasan, yang saat itu menguasai sebagian besar wilayah Persia. Kemudian juneid menghimpun kekuatan dan mempersunting salah seorang saudara uzun hasan ( 1459 M ), kemudian ia mencoba merebut kota ardabil tapi gagal, tahun 1460 M ia mencoba kota sircassia tapi dihadang oleh tentara sirwan. Dan ia pun terbunuh dalam pertemuan tersebut.
b. Kemajuan – kemajuan yang dicapai oleh kerajaan safawi, antara lain :
1. Bidang ekonomi.
Stabilitas politik kerajaan safawi pada masa abbas I, ternyata telah memacu perkembangan perekonomian safawi. Apalagi setelah kepulauan hurmuz dikuasai dan pelabuhan gumrun diubah menjadi Bandar abbas. Dengan dikuasainya Bandar ini maka salah satu jalur dagang laut antara timur dan barat yang biasa diperebutkan oleh belanda, inggris, perancis, sepenuhnya menjadi milik kerajaan safawi.
Di samping sector perdagangan, kerajaan safawi juga mengalami kemajuan disektor pertanian terutama di daerah bulan sabit subur ( fortile crescent ).
2. Bidang ilmu pengetahuan.
Dalam sejarah, bangsa Persia dikenal memiliki peradaban yang tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa tradisi keilmuan terus berlanjut. Terbukti dengan adanya ulama’ yang ada di istana yaitu baha al din al syaerozi seorang generalis ilmu pengetahuan, sadar al din al syaerozi seorang filosof, Muhammad baqir ibn Muhammad damad seorang filosof, ahli sejarah, teolog, dan seorang yang mengadakan observasi mengenai kehidupan lebah. Dalam bidang ini bisa dikatakan lebih berhasil dari dua kerajaan besar lainnya pada masa yang sama.
3. Bidang pembangunan fisik dan seni.
Para penguasa kerajaan telah berhasil membangun Isfahan, ibu kota kerajaan menjadi sangat indah. Di kota tersebut berdiri bangunan – bangunan besar lagi indah, seperti masjid – masjid, rumah – rumah sakit, sekolah – sekolah, jembatan raksasa diatas zende rud, dan istana chihil sutun. Kota Isfahan juga diperindah dengan taman – taman wisata yang ditata secara apik.
Ketika abbas I wafat, di Isfahan terdapat 162 mesjid, 48 akademi, 1802 penginapan, dan 273 pemandian umum.
Di bidang seni, kemajuan nampak indah dengan gaya arsitektur bangunan – bangunannya, terlihat pada masjid shoh yang dibangun pada tahun 1611 M dan masjid syaikh lutf alloh yang dibangun tahun 1603 M. terlihat pada bentuk kerajinan tangan, keramik, karpet, permadani, pakaian dan tenunan, mode, tembikar, dan benda seni lainnya. Seni lukis mulai dirintis sejak zaman tahmasp I. Raja ismail I pada tahun 1522 M , membawa seorang pelukis timur ke Tabriz, yang bernama bizhad.
C. Kerajaan mughol di india
a. sejarah berdirinya.
Kerajaan mughol berdiri seperempat abad sesudahnya berdirinya kerajaan safawi. Kerajaan inilah yang termuda, kerajaan mughol bukanlah kerajaan islam yang pertama di india. Awal kekuasaan islam di india terjadi pada masa kholifah al – walid dari dinasti umayyah. Penaklukan wilayah ini di pimpin oleh Muhammad ibn qosim.
Pada fase disintegrasi, muncullah dinasti ghoznawi yang mengembangkan kekuatannya di india di bawah pimpinan sultan Mahmud dan pada tahun 1020 M, ia hamper menaklukkan semua kerajaan hindu di wilayah ini, sekaligus mengislamkan sebagian masyarakatnya. Setelah dinasti ghoznawi hancur, muncul dinasti – dinasti kecil seperti : mamluk ( 1206-1290 M ), kholji ( 1296-1316 M ), tuglug ( 1320-1412 M ). Dll
Kerajaan mughol berada di india, dan delhi sebagai ibukotanya, yang didirikan oleh zahiruddin babur ( 1482 – 1530 ), salah satu cucu timur lenk. Ayahnya bernama umar mirza penguasa ferghana. Babur mewarisi daerah ferghana dari orang tuanya ketika beliau berumur 11 tahun. Ia berambisi untuk menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di asia tengah pada masa itu. Awalnya ia mengalami kekalahan, tetapi kemudian ia dapat menaklukkan Samarkand berkat bantuan raja safawi, ismail I tahun 1494 M, kemudian Kabul ( ibu kota afganistan ) pada tahun 1504 M.
setelah Kabul dapat ditaklukkan, babur menruskan ekspansinya ke india. kala itu Ibrahim lodi sebagai penguasa india, dilanda krisis, sehingga stabilitas menjadi kacau. alam khan ( paman dari Ibrahim lodi ) beserta daulat khan ( gubernur Lahore ) mengirim utusan ke Kabul, meminta bantuan babur untuk menjatuhkan pemerintahan ibrahi di delhi. permohonan itu langsung diterima, pada tahun 1525 M, babur berhasil menguasai Punjab dengan ibukotanya Lahore. setelah itu ia memimpin pasukannya menuju delhi. pada tanggal 21 april 1526 M, terjadilah pertempuran dahsyat di panipat. Ibrahim beserta tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu. babur memasuki delhi sebagai pemenang dan menegakkan pemerintahannya disana, dengan demikian berdirilah kerajaan mughol di india.
b. raja – rajanya.
1. babur
2. humayun
periode kedua dipimpin oleh humayun putra babur, dimasa kepemimpinannya banyak sekali gangguan dan tantangan. beliau memerintah selama kira – kira Sembilan tahun ( 1530-1539 M ) Negara tidak pernah aman. ia terus senantiasa melawn musuh, diantara tantangannya yaitu adanya pemberontakan bahadur syah, penguasa Gujarat yang memisahkan diri dari delhi, tapi hal ini dapat diatasi. bahadur melarikan diri dan Gujarat dapat dikuasai. pada tahun 1540 M, terjadi pertempuran dengan dengan sher khan di kanauj. humayun mengalami kekalahan, dengan terpaksa ia melarikan diri ke Kandahar dan selanjutnya ke Persia. di Persia ini ia menyusun kembali tentaranya, kemudian ia menyerang musuh – musuhnya dengan bantuan raja Persia, tahmasp. humayun dapt mengalahkan sher khan shah setelah hamper 15 tahun berkelana meninggalkan delhi. ia kembali ke india dan menduduki kerajaan mughol pada tahun 1555 M, setahun kemudian ( 1556 M ), ia meninggal dunia, karena jatuh dari tangga perpustakaannya.
3. akbar agung
kemudian dilanjutkan oleh anaknya, yaitu akbar agung, yang berusia 14 tahun. karena ia masih muda, maka pemerintahan dipegang oleh bairam khan, seorang syi’i. pada masa akbar inilah kerajaan mughol mencapai masa keemasan.
diawal masa pemerintahannya, akbar menghadapi sisa – sisa pemberontakan sher khan shah yang masih berkuasa di Punjab. pemberontakan yang mengencam pemerintahan akbar adalah pasukan yang dipimpin oleh himu, yang menguasai Gwalior dan agra. mereka berusaha masuk ke delhi, dan bairam khan menyambutnya, sehingga terjadi pertempuran yang dahsyat yang disebut panipat II tahun 1556 M, himu dapat dikalahkan dan ditangkap serta dieksekusi. dengan demikian Gwalior dan agra dapat dikuasai penuh.
setelah akbar dewasa ia berusaha menyingkirkan bairam khan yang sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan kepentingan aliran syi’ah. kemudian bairam khan memberontak tapi dapat dikalahkan oleh akbar di jullandur tahun 1561 M, setelah masalah dalam negeri sudah diselesaikan, akbar mulai membuat rencana untuk persiapan ekspansi. kemudian hasilnya ia dapat menguasai chundar, ghond, chitor, ranthobar, kalinjar, Gujarat, surat, bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, deccan, gawilgarh, narhala, ahmadnagar, dan asirgah. semua wilayah tersebut diperitah dalam suatu pemerintahan militeristik.
dalam pemerintahan militer tersebut, sultan adalah penguasa dictator. pemerintah daerah dipegang oleh seorang sipah salar ( kepala komandan )
4. jehangir
5. syah jehan
6. Aurangzeb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar